Tampilkan postingan dengan label SErba Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SErba Islam. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Desember 2011

Orang yang Masuk Surga Lantaran Menyingkirkan Sesuatu yang Mengganggu dari Jalan Kaum Muslimin

Pengantar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan bahwa iman memiliki tujuh puluh lebih cabang, dan paling tinggi adalah ucapan, "Laa ilaaha illallah", sedangkan yang paling rendah adalah membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan. Dalam kisah ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  menyampaikan tentang seorang laki-laki yang dimasukkan surga oleh Allah hanya karena dia menyingkirkan dahan berduri dari jalan kaum muslimin sehingga tidak mengganggu mereka.

Teks hadis
Bukhari Muslim meriwayatkan dalam Shahih keduanya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ketika seorang laki-laki berjalan di satu jalan, dia melihat ranting berduri di jalan, lalu dia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya."
Dalam sebagian riwayat Muslim dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang laki-laki melewati sebuah cabang pohon di badan jalan. Dia berkata, 'Demi Allah, aku akan menyingkirkan ini dari kaum muslimin agar tidak menganggu mereka.' Maka dia dimasukkan Surga."
Dalam riwayat Muslim yang lain dari Abu Hurairah dari Nabi bahwa beliau bersabda, "Sungguh, aku telah melihat seorang laki-laki berguling-guling di surga hanya karena dia memotong dahan pohon di badan jalan yang menganggu manusia."
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhori dalam Shahihnya dalam kitabul Adzan, bab keutaman berangkat ke Zhuhur di awal waktu, 2/139, no.65; dalam kitabul Mazhalim, bab siapa yang mengambil dahan dan sesuatu yang menganggu orang-orang di jalan, lalu dia membuangnya, 5/118, no.2472.
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dalam kitabul Bir Wash Shilah wal Adab, 4/2021, no. 1914; dan dalam kitabul Imarah, 3/1521, no. 1914.
Penjelasan Hadis
Hadis ini menjelaskan kisah seorang laki-laki yang sedang berjalan di satu jalan. Dia melihat dahan yang berduri bergelayut di jalan kaum muslimin, maka orang-orang yang lewat merasa tergangu. Dia bertekad untuk memotong dahan itu dan menjauhkannya dari jalan. Tujuannya sebagaimana yang secara nyata dikatakannya, adalah untuk menjauhkan sesuatu yang menganggu dari jalan kaum muslimin. Allah mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga-Nya. Rasulullah melihatnya sedang menikmati kemegahan surga dengan perbuatannya ini.
Laki-laki ini beramal sedikit dan meraih pahala besar. Rahmat Allah sangatlah luas dan karunia-Nya sangatlah agung. Apa yang dilakukan oleh orang ini dianjurkan oleh agama kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kita melakukan seperti yang dilakukan oleh orang ini. Beliau bersabda, "Jauhkanlah sesuatu yang menganggu dari jalan kaum muslimin. (Albani dalam Silsilah Shahihah no. 2373. Menisbatkannya kepada Abu Bakar bin Abu Syaibah dalam Al-Adab, Abu Ya'la dalam Musnad, Ad-Dhiya dalam Al-Muntaqa. Muslim meriwayatkan dengan maknanya dan diriwayatkan oleh Ahmad). Beliau memberi peringatan keras agar tidak menganggu jalan kaum muslimin. Tentang hal ini beliau bersabda, "Barangsiapa menganggu kaum muslimin di jalan mereka, maka dia memperoleh laknat mereka." (Al-Bani menisbatkannya dalam Silsilah (5/732), no. 2294, kepada Thabrani Abu Nuaim dalam Akhbari Ashbahan, Abu BakAr Asy-Syafii dalam Musnad Musa bin Ja'far).
Banyak sekali dalil-dalil dalam bidang ini yang menunjukkan akhlak luhur sebagai ciri khas kaum muslimin yang beramal dengan Islam. Mereka berusaha membersihkan jalan-jalan mereka, tidak mengotori dan membuatnya jorok, serta membuang sesuatu yang menganggu darinya. Mereka menjadikannya sebagai tuntunan hidup, berharap darinya pahala tanpa bersikap secara berlebih-lebihan.
Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis
  1. Penjelasan tentang keutamaan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan kaum muslimin yang mengandung pahala besar dan agung.
  2. Luasnya rahmat Allah dan besarnya pahala-Nya. Allah membalas laki-laki ini dengan balasan yang besar, dengan memasukkannya ke surga lantaran amal yang sedikit, yaitu membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan.
  3. Sejauh mana kaum muslimin menyelisihi ajaran-ajaran agama mereka. Sebagian tidak hanya tidak bersedia membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan kaum muslimin, bahkan membuang sampah rumahnya dan sisa makanannya di jalan kaum muslimin.
  4. Pohon yang boleh ditebang adalah yang mengganggu kaum muslimin. Pohon yang berguna bagi kaum muslimin, seperti pohon yang dipakai untuk berteduh, tidak boleh ditebang. Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam mengancam penebangnya dengan api neraka. Dalam hadis, "Penebang bidara akan dibenamkan kepalanya oleh Allah di neraka." (Dinisbatkan oleh Al-Bani dalam Silsilah Shahihah (2/175), no. 615, kepada Baihaqi dan lain-lainnya).
Sumber

Kamis, 01 Desember 2011

Riwayat Panjang Berdirinya Ka'bah Dalam Perjalanan Islam

 Ka'bah berkali-kali rusak sehingga harus berkali-kali dibongkar sebelum dibangun kembali. Di Museum Haramain, benda-benda itu disimpan.

Ada kotak tempat menyimpan parfum yang dulu pernah mengisi ruangan Ka'bah. "Ruang Ka'bah isinya hanya tiga pilar dan kotak parfum itu,'' ujar Abdul Rahman, menunjuk pilar-pilar dan kotak yang letaknya berjauhan.

Petugas Museum Haramain di Ummul Joud, Makkah, itu mengantar kami keliling melihat koleksi museum. Museum ini menyimpan benda-benda dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ada potongan pilar Ka'bah yang bentuknya sudah seperti kayu fosil berwarna cokelat tua, disimpan bersama kunci pintu Ka'bah dari kayu, juga berwarna cokelat tua. Pintu Ka'bah selalu dikunci dan pemegang kunci sudah turun-temurun dari satu keluarga, sejak sebelum Nabi lahir.

Tangga kuno yang pernah dipakai untuk masuk Ka'bah juga tersimpan di museum ini. Tersimpan pula pelapis Hajar Aswad serta pelapis dan pelindung Maqam Ibrahim. Jika orang-orang berebut mencium pelindung Maqam Ibrahim, seharusnya yang layak dicium adalah yang tersimpan di museum ini karena usianya lebih tua dari pelindung yang sekarang dipasang.
Namun, tak ada anjuran mencium Maqam Ibrahim. Nabi hanya memberi contoh mencium Hajar Aswad.

Kotak parfum Ka'bah yang disimpan di museum ini juga berwarna cokelat tua. Sewaktu masih difungsikan di dalam Ka'bah, botol-botol parfum yang dipakai untuk mengharumkan ruangan Ka'bah disimpan di kotak itu.

Riwayat Ka'bah

Ka'bah  awalnya dibangun oleh Adam dan kemudian anak Adam, Syist, melanjutkannya. Saat terjadi banjir Nabi Nuh, Ka'bah ikut musnah dan Allah memerintahkan Nabi Ibrahim membangun kembali. Al-Hafiz Imaduddin Ibnu Katsir mencatat riwayat itu berasal dari ahli kitab (Bani Israil), bukan dari Nabi Muhammad.

Ka'bah yang dibangun Ibrahim pernah rusak pada masa kekuasaan Kabilah Amaliq. Ka'bah dibangun kembali sesuai rancangan yang dibuat Ibrahim tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Saat dikuasai Kabilah Jurhum, Ka'bah juga mengalami kerusakan dan dibangun kembali dengan meninggikan fondasi. Pintu dibuat berdaun dua dan dikunci.

Di masa Qusai bin Kilab, Hajar Aswad sempat hilang diambil oleh anak-anak Mudhar bin Nizar dan ditanam di sebuah bukit. Qusai adalah orang pertama dari bangsa Quraisy yang mengelola Ka'bah selepas Nabi Ibrahim. Di masa Qusai ini, tinggi Ka'bah ditambah menjadi 25 hasta dan diberi atap. Setelah Hajar Aswad ditemukan, kemudian disimpan oleh Qusai, hingga masa Ka'bah dikuasai oleh Quraisy pada masa Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad membantu memasangkan Hajar Aswad itu pada tempat semestinya.

Dari masa Nabi Ibrahim hingga ke bangsa Quraisy terhitung ada 2.645 tahun. Pada masa Quraisy, ada perempuan yang membakar kemenyan untuk mengharumkan Ka'bah. Kiswah Ka'bah pun terbakar karenanya sehingga juga merusak bangunan Ka'bah. Kemudian, terjadi pula banjir yang juga menambah kerusakan Ka'bah. Peristiwa kebakaran ini yang diduga membuat warna Hajar Aswad yang semula putih permukaannya menjadi hitam.

Untuk membangun kembali Ka'bah, bangsa Quraisy membeli kayu bekas kapal yang terdampar di pelabuhan Jeddah, kapal milik bangsa Rum. Kayu kapal itu kemudian digunakan untuk atap Ka'bah dan tiga pilar Ka'bah. Pilar Ka'bah dari kayu kapal ini tercatat dipakai hingga 65 H. Potongan pilarnya tersimpan juga di museum.

Empat puluh sembilan tahun sepeninggal Nabi (yang wafat pada 632 Masehi atau tahun 11 Hijriah), Ka'bah juga terbakar. Kejadiannya saat tentara dari Syam menyerbu Makkah pada 681 Masehi, yaitu di masa penguasa Abdullah bin Az-Zubair, cucu Abu Bakar, yang berarti juga keponakan Aisyah.

Kebakaran pada masa ini mengakibatkan Hajar Aswad yang berdiameter 30 cm itu terpecah jadi tiga.

Untuk membangun kembali, seperti masa-masa sebelumnya, Ka'bah diruntuhkan terlebih dulu. Abdullah AzZubair membangun Ka'bah dengan dua pintu. Satu pintu dekat Hajar Aswad, satu pintu lagi dekat sudut Rukun Yamani, lurus dengan pintu dekat Hajar Aswad. Abdullah bin Az-Zubair memasang pecahan Hajar Aswad itu dengan diberi penahan perak. Yang terpasang sekarang adalah delapan pecahan kecil Hajar Aswad bercampur dengan bahan lilin, kasturi, dan ambar.
Jumlah pecahan Hajar Aswad diperkirakan mencapai 50 butir.

Pada 693 Masehi, Hajjaj bin Yusuf Ath-Taqafi berkirim surat ke Khalifah Abdul Malik bin Marwan (khalifah kelima dari Bani Umayyah yang mulai menjadi khalifah pada 692 Masehi), memberitahukan bahwa Abdullah bin Az-Zubair membuat dua pintu untuk Ka'bah dan memasukkan Hijir Ismail ke dalam bangunan Ka'bah.

Hajjaj ingin mengembalikan Ka'bah seperti di masa Quraisy; satu pintu dan Hijir Ismail berada di luar bangunan Ka'bah. Maka, oleh Hajjaj, pintu kedua--yang berada di sebelah barat dekat Rukun Yamani--ditutup kembali dan Hijir Ismail dikembalikan seperti semula, yakni berada di luar bangunan Ka'bah.

Akan tetapi, Khalifah Abdul Malik belakangan menyesal setelah mengetahui Ka'bah di masa Abdullah bin AzZubair dibangun berdasarkan hadis riwayat Aisyah. Di masa berikutnya, Khalifah Harun Al-Rasyid hendak mengembalikan bangunan Ka'bah serupa dengan yang dibangun Abdullah bin Az-Zubair karena sesuai dengan keinginan Nabi.
Namun, Imam Malik menasihatinya agar tidak menjadikan Ka'bah sebagai bangunan yang selalu diubah sesuai kehendak setiap pemimpin. Jika itu terjadi, menurut Imam Malik, akan hilang kehebatannya di hati kaum Mukmin.

Pada 1630 Masehi, Ka'bah rusak akibat diterjang banjir. Sultan Murad Khan IV membangun kembali, sesuai bangunan Hajjaj bin Yusuf hingga bertahan 400 tahun lamanya pada masa pemerintahan Sultan Abdul Abdul Aziz. Sultan inilah yang memulai proyek pertama pelebaran Masjidil Haram.

Replika mushaf di Museum ini tersimpan pula replika Quran mushaf Usmani yang bacaannya, susunan surah dan ayatnya, serta jumlah surah dan ayatnya dipakai sebagai panduan hingga sekarang. Yang berbeda cuma bentuk hurufnya.

Pada masa Khalifah Usman bin Affan (35 H) dibuatlah standardisasi penulisan Quran. Di masa itu, sahabatsahabat Nabi memiliki mushaf yang berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan surah dan ayat, maupun jumlah surah dan ayat.

Mushaf yang dimiliki Ibnu Mas'ud, misalnya, tidak menyertakan Surat AlFatihah dan susunan surat yang berbeda. Surah keenam bukanlah Surah Al-An'am, melainkan Surah Yunus.

Quran Ali bin Abi Thalib juga tak memiliki Surah Al-Fatihah. Ali juga tak memasukkan surah ke-13, 34, 66, dan 96 ke mushafnya. "Ukuran mushaf Usman yang asli berbeda dari yang ini. Ini hanya duplikat,'' ujar Abdul Rahman.

SUmber : Suara Media

Rabu, 23 November 2011

Sumber Sumber Pengambilan Akidah Islam

Secara garis besar , sumber pengambilan akidah islam  hanya dua, yaitu Alqur'an dan As Sunnah. Sebagaimana yang disepakati oleh para Ulama Salaf. Sebagian Kelompok sesat diluar Ahlus Sunnah Wal jamaah menjadikan akal sebagai dasar akidah, bahkan mendahulukannya atas Al Qur'an dan As Sunnah. padahal, akal hanya sebagai pelengkap saja. Dalam pembahasan kali ini, sumber sumber pengambilan akidah islam terbagi menjadi tiga bagian : Al Qur'an  , As Sunnah, dan akal sehat

Sumber Pertama: Al Qur'an 
Al Qur'an merupakan Urwatul Wutsqa (Tali Allah yang kokoh ) .  Al Qur'an adalah cahaya yang mampu menerangi kegelapan alam berpikir manusia . Di turunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W dengan bahasa arab yang jelas dan fasih. Ia juga berfungsi sebagai mu'jizat secara lafaz maupun maknanya, sekaligus gaya bahasanya.
Allah telah memudahkan Al Qur'an untuk dipahami bagi mereka yang mau mentadabburi ayat ayatnya
Dan  Sungguh kami memudahkan Al Qur'an  untuk pelajaran ( zikir). maka adakah yang mau mengambil pelajaran ? ( Q.S Al Qamar  : 17 ).

Sumber Kedua: As Sunnah

As Sunnah   merupakan sumber pengambilan yang  kedua dalam masalah  akidah islam. Substansi dan muatannya memiliki kesepadanan dengan Al Qur'an  sebagaimana Firman Allah S.W.T

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, Sesengguhnya Allah amat berat siksanya. (  Q.S Al Hasyr : 7) 

Imam Syafi'i Rahimahumullah berkata bahawa semua kata dalam Al Qur'an bermakna As Sunnah. pendapat ini banyak didukung oleh kebanyakan ulama.
As Sunnah merupakan tafsir bagi  ayat ayat Al Qur'an  yang masih bersifat Najmul dan Umum.  hukum hukum yang terdapat pada  Al Qur'an  yang belum terperinci telah dijelaskan secara detail dalam ASs Sunnah sehingga ayat itu menjadi jelas dan gamblang serta  mudah dipahami.

Sumber Ketiga : Akal Sehat
Secara bahasa akal merupakan kebijaksanaan atau tindaakan yang bijak dan tepat. Sedangkan secara istilah  pengertian akal terbagi menjadi dua


Ilmu Dharuri atau pengetahuan dasar manusia secara aksioma aksioma rasional.
Persiapan yang bersifat Instrintik dan matang.
Akal Merupakan instink yang Allah berikan kepada setiap manusia yang diberi muatan tertentu berupa kemampauan dan keinginan untuk melakukan sejumlah aktivitas dan berguna bagi kehidupan manusia.
kaitannya dengan akal  sebagai salah satu sumber atau bagian dari pengambilan akidah islam, maka ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, diantaranya


1. Syariat Islam harus didahulukan daripada akal. karena Syari'at bersifat ma'shum ( terbebas dari kesalahan )   sedangkan akal tidak ma'shum
2. Apa yang benar menurut akal sehat , pasti tidak bertentangan dengan hukum  Syari'at. jika pemikiran akal sehat bertentangan dengan  dalil, maka kemungkinannya ada dua akal pemikiran tersebut yang salah atau dalil hadits tersebut yang tidak shahih.


Sumber : Mizanul Muslim Halaman 81-85, Cordova Mediatama




Kamis, 17 November 2011

Batas Aurat Laki laki dan Perempuan Berdasarkan 4 Mazhab


Kali Ini saya akan  membahas batas aurat laki laki dan perempuan. aurat merupakan setiap bagian dari tubuh yang wajib ditutup dan haram hukumnya untuk dinampakkan atau diperlihatkan kepada orang lain, baik di dalam maupun di luar shalat. 

Batasan Aurat Laki  Laki 

Para Ulama telah bersepakat bahwa aurat laki laki  adalah dari pusar sampai lutut.Namun mereka berselisih apakah pusar dan lutut itu sendiri termasuk aurat ataukah tidak? Meski demikian mereka tidak berselisih bahwa paha adalah aurat
Imam Nawawi rahimahullah di dalam penjelasan Shahih Muslim sebagai berikut: “Sesungguhnya paha termasuk bagian dari aurat. Banyak hadits masyhur yang menjelaskan bahwa paha adalah termasuk aurat. Hal itu seperti hadits Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa jika terbukanya paha tanpa unsur kesengajaan serta dalam kondisi darurat masih dapat dimaafkan. Tetapi bila masih ada sarana yang memungkinkan untuk menutupnya, maka hukumnya wajib untuk menutupnya.”
Berikut ini batasan aurat laki laki berdasarkan empat mazhab
Mazhab Hanafi, aurat laki-laki mulai dari bawah pusar sampai bawah lutut, hal ini berdasarkan ma’sur (perkataan sahabat); “Aurat laki-laki apa yang ada diantara pusar dan lututnya atau apa yang ada dibawah pusar sampai lutut.
Mazhab Maliki, membagi aurat lelaki dan wanita ketika shalat dan diluar shalat kepada dua bagian. Pertama, aurat berat (mughallazah) dan aurat ringan (mukhaffafah).

Aurat berat pada lelaki adalah kemaluan dan dubur, sedangkan aurat ringan selain dari kemaluan dan dubur (dalam Bidayatul Mujtahid Juz :1 Hal :111) adalah Fahd (paha) menurut mazhab ini bukanlah aurat, mereka berdalil dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah; “Pada perang Khaibar tersingkaplah pakaian Nabi dan nampaklah pahanya”. (HR Bukhori dan Ahmad) .Namun pendapat ini di rodd oleh para ulama lain karena banyak dalil lain yang lebih kuat dan tsiqoh. (Dalam Nailul Authar Juz :2 Hal :178).

Mazhab Syafi’i, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut, baik dalam shalat, thawaf, antara sesama jenis atau kepada wanita yang bukan mahramnya, hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abi Sa'id Al Khudri; “Aurat seorang mukmin adalah antara pusar dan lututnya". (HR Baihaqi). Dalam hadist lain dikatakan; "Tutuplah pahamu karena paha termasuk aurat”. (HR Imam Malik). (dalam Mugni Al Muhtaj Hal:1 Juz:185).
Menurut Mazhab Hambali, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut dalil mazhab ini sama dengan yang digunakan oleh mazhab hanafi dan mazhab syafi'i.  (dalam Goyatul Muntaha Juz:1 Hal: 97-98).
 Batasan Aurat Perempuan 


Berikut ini batasanaurat perempuan berdasarkan Empat Mazhab

Mazhab Syafi'i ,aurat termasuk seluruh badan kecuali muka dan dua tapak tangan di bagian atas dan bagian bawahnya. Dalil mazhab ini adalah firman Allah; “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS: An Nur :31). Hadist Nabi mengatakan; "Rasulullah melarang wanita yang sedang ihrom memakai qofas (sarung tangan) dan niqob (tutup muka)". (HR Bukhari).

Mazhan Maliki,Aurat berat wanita seluruh badan kecuali ujung-ujung badan dan dada. Yang dimaksud ujung badan adalah anggota ujung badan seperti tangan, kepala dan kaki. Semua ujung badan itu tidak dianggap aurat berat ketika sembayang. Mazhab Maliki membataskan apa yang dianggap aurat ringan pada wanita termasuk dada, lengan, leher, kepala dan kaki. Sedangkan muka dan dua tapak tangan tidak dianggap aurat langsung pada mazhab ini, pendapat mazhab ini banyak diikuti negara-negara Arab di Afrika Utara dan negara-negara Afrika.

Mazhab Hambali , Adapun aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, hal ini berdasarkan firman Allah dan hadist-hadist diatas. (dalam Goyatul Muntaha Juz:1 Hal: 97-98).


                           pustakaimamsyafii.com


Kamis, 20 Oktober 2011

Pelajaran Berharga dari Imam Asy-Syafi’i



 Nama Beliau adalah Muhammad , dan kunyahnya Abu Abdillah.  Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah  Muhammad bin Idris bin Al Abbas bin Ustman bin Syafi’i bin As Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hisyam bin Al Muthalib bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab AL Quraysi Al Muthallibi Asy- Syafi’i  Al Makki Al Ghazi.  Beliau dilahirkan hari jumat siang , dihari terakhir bulan rajab , pada tahun 150 H, di desa Ghaza ( Disini lebih dikenal dengan sebutan Gaza) . Sebuah desa yang terletak disebelah selatan palestina , dan berbatasan dengan Negeri Syam ( Sekarang Lebanon) dari Arah Mesir. Tidak lama kemudian, ibunya membawanya ke kota Asqalan , sebuah kota yang terletak tudak jauh dari Ghaza dan terhitung ,masih satu propinsi.
    
Pendidikan Beliau Selama Di makkah
      Beliau menjalani pendidikan masa kecilnya di sebuah kuttab ( Madrasah anak anak ). Beliau bercerita : Dahulu aku dimadrasah anak anak . aku mendengarkan seorang guru sedan menalqinkan ( Mendiktekan) ayat kepada seorang anak ,   maka aku menghapalkannya . Dan sungguh aku menghapal semua yang telah didiktekan .’’
Pada Usia 7 tahun , beliau telah hapal Alqur’an   . Kemudian setelah menyelasaikan pendidikan di tingkat madrasah , beliau belajar di Masjidil Haram. Belajar kepada para ahli Fiqih dan ahli hadist  yang ada disana ,sehingga beliau menjadi yang paling unggul dalam masalah Fiqih. .

Kamis, 21 Juli 2011

Keutamaan Berpuasa di bulan Ramadhan



      Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan barokah . Allah S.W.T memberikan keutamaan  yang sangat banyak di bulan ini, diantaranya adalah.

  1. Ramadhan  adalah bulan  Al Quran
         Allah menurunkan kitab Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi umat manusia, obat bagi kaum muslimin , membimbing kepada jalan yang lurus diturunkan pada malam lailatul qadr , suatu malam dibulan ramadhan yang penuh dengan kebaikan. Allah berfirman  yang artinya  :
“  Beberapa hari yang ditentukan itu adalah bulan ramadhan , bulan yang diturunkannya Alqur’an  sebagai petunjuk bagi manusia , dan penjelasan bagi petunjuk itu , dan pembeda diantara yang haq dan yang bathil. Karena itu , barang siapa diantara kamu yang hadir ( di negeri tempat tinggalnya )  dibulan itu, maka hendaknya ia berpuasa dibulan itu,  dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan ( lalu dia berbuka ) , maka wajib baginya berpuasa sebanyak HARI YANG DITINGGAlkannya itu  pada hari hari yang lain . Allah menghendaki kemudahan bagimu  dan tidak menghendaki kesukaran  bagimu . dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya,  dan hendaknya kamu mengagungkan Allah atas  petunjuk Nya  yang diberikan kepadamu , supaya kamu bersyukur” ( QS Albaqorah :185)

Rabu, 06 Juli 2011

Sabtu, 25 Juni 2011

Kedermawanan NABI MUHAMMAD Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dengan Bersedekah




Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kondisi beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadhan di saat bertemu Jibril ‘Alaihis salam, di mana Jibril ‘alaihis salam sering bertemu beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu Jibril mengajarkannya al-Qur`an, dan sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia paling (cepat) dermawan dengan kebaikan daripada angin yang berhembus." (Shahih al-Bukhari Ma’a al-Fath 1/30 nomor 6. Shahih Muslim 4/1803.)

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, "Tidaklah pernah sama sekali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diminta suatu (harta) lalu beliau berkata tidak." (Muttafaq Alaih)

Kamis, 09 Juni 2011

Figur Teladan


Ditulis Oleh Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah an Nawawy

      Tidak  ada teladan sebaik Rasuullah S.A.W . barangsiapa yang meneladani  Rasulullah S.A.W niscaya  ia akan menjadi Teladan.

      Seribu Lima ratus tahun yang silam , Siapa yang tidak mengenal sosok Abu Bakar , khalifah pertama pengganti  Rasulullah sebagai imam umatnya ? Dialah Pribadi paling mulia diantara umat Muhammad.  Siapa pula yang mengenal  Umar Bin Khattab , Orang terbaik setelah Abu Bakar? Demikian juga  dengan Ustman Bin Affan , orang terbaik setelah Umar , serta Ali Bin Abi Thalib yang merupakan orang yang terbaik setelah Utsman?
    Semuanya merupakan keutamaan Allah, dimana ia telah memilih mereka menjadi orang orang terbaik dari Umat Rasulullah. Mereka menjadi teladan generasi  setelah mereka dikarenakan  mereka menjadikan Rasulullah sebagai suri Tauladan dalam segala aspek Kehidupannya.  Keberadaan Rasulullah S.A.W di tengah tengah mereka , telah mewarnai kehidupan mereka yang penuh dengan kemulian ,kebaikan, kebahagian , kenyamanan , ketentraman , ketenangan, kenyamanan,  kejayaan, dan sebagainya.
Tidak hanya itu , mereka bahkan  berada di akhir kehidupan  dan mengakhiri perjuangannya  dengan keberhasilan yang gemilang , yaitu  Membuka segala pintu kenikmatan yang ada di sisi Allah di dalam Surga Nya  .

Sabtu, 04 Juni 2011

Pengertian dan Pembagian Bid’ah


Menurut bahasa, bid’ah adalah “mengada-adakan sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya.” Di antara dalil yang mendasari pengertian ini adalah firman Allah:

“Allah Pencipta langit dan bumi, ...” [QS. Al-Baqarah: 117]

Maksudnya: Dialah (Allah) yang mengadakan keduanya tanpa ada contoh yang mendahuluinya (sebelumnya). Juga firman Allah:
Katakanlah: "aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul... ".[QS. Al-Ahqaaf: 9]

Maksudnya: aku bukanlah rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi. Jika dikatakan: “fulan mengadakan suatu bid’ah”, maka maknanya adalah “fulan mengadakan suatu jalan yang tidak ada yang mendahuluinya.” Dengan demikian berdasarkan pengertian secara bahasa, bid’ah bisa terjadi di dalam perkara dunia juga dalam perkara agama.
                Adapun menurut syariat Islam, bid’ah adalah “suatu jalan yang diada-adakan di dalam Din yang menyerupai syari’at, yang tujuan menempuhnya adalah bersungguh-sungguh di dalam beribadah kepada Allah.”

Minggu, 24 April 2011

Abdurrahman Bin auf : Sang Pemimpin Orang Orang Kaya Di Surga


Abdurrahman bin auf merupakan salah seorang dari sepuluh orang yang diberi kabar gembira masuk surga.  Beliau Juga termasuk  orang yang pertama kali masuk islam.  Abdurrahman bin auf  Termasuk orang kaya yang bersyukur, setelah dulunya   adalah orang fakir yang bersabar.

Abdurrahman  bin auf    hijrah  ke madinah dalam keadaan fakir,tidak memiliki apapun .Kemudian Rasulullah S.A.W mempersaudarakannya  dengan Sa’ad bin  rabi . Sa’ad pun menawarkan  kekayaannya  kepada Abdurrahman  Bin auf  dan menceraikan yang  paling cantik diantara istrinya dengan Abdurrahman Bin auf.

    Ketika itu Abdurrahman bin auf berkata kepada Sa’ad , Semoga Allah memberikan barakahNya kepadamu,keluargamu, da hartamu.  Akan tetapi , tunjukkan kepadaku  pasar,” maka diapun  pergi ke pasar untuk berjual beli dan mendapatkan keuntungan.  Tak lama  kemudian , dia menjadi orang kaya yang banyak harta nya, yang dia gunakan lagi  hartanya itu untuk berdagang  sampai ia menjadi pedagang yang besar Di Madinah .
      Kemudian setelah ia menjadi pedagang yang sukses, ia senantiasa bersyukur kepada Rabbnya dengan banyak bersedekah .Pada masa Rasulullah S.A.W ,Abdurrahman bin Auf menyedekakan sebagian hartanya ,empat ribu,kemudian disusul dengan empat  puluh ribu dinar , kemudian menyumbangkan lima ratus ekor kuda dijalan Allah dan bersedekah lagi dengan seribu lima ratus ekor kuda untuk berperang di jalan Allah dan kebanyakan hartanya berasal dari hasil perdagangannya .
        Abdurrahman Bin Auf benar benar menyadari keutamaan dan kenikmatan. Yang diberikan oleh Allah kepadanya.
       Sesungguhnya Abdurrahman bin Auf  tidak bertambah hartanya kecuali dia  bertambah  rendah hati kepada saudaranya sesama muslim. Dikisahkan oleh sa’id Bin Husain ‘’Adalah Abdurrahman bin Auf  tidak dikenal  bila berada diantara budak budaknya ‘’
Abdurrahman Bin auf mempunyai sifat takut  kepada Allah  dengan meninggalkan sebagian besar hartanya karena hartanya tidak menyibukkannya dari ketaatan kepada rabbNya ,bahkan apabila bertambah Hartanya bertambah pula ketakutannya kepada Allah.
      Diantara rasa takutnya yang besar , Abdurrahman bin auf berkata,’’ kami diuji dengan kesempitan , lalu kami bersabar dan kami diuji dengan kelapangan lalu kami tidak bersabar.’’Termasuk pula diantara rasa takutnya yang besar, apabila didatangkan padanya tambahan harta yang baru ,dia memperbanyak kebaikan dan mendekatkan diri kepada Rabb pemilik langit dan bumi.
            Suatu Ketika ,ada seorang yang berkata,’’Seribu  unta ini didatangkan untukmu dari Mesir.
     Abdurrahman Bin auf pun berkata ,’’Ini semua sedekah bagi para janda Di Madinah’’
             Abdurrahman Bin auf bermimpi xengan sebuah mimpi yan akan mengingatkan  dekatnya ajalnya.Suatu ketika Abdurrahman Bin auf pingsan  ,sampai orang orang menyangka beliau telah meninggal.Merekapun berdiri di sisi beliau dan memuliakannya . tiba Tiba beliau sadar  dari pingsannya sambil Bertakbir, keluarganya turut bertakbir, kemudian  beliau bertanya kepada mereka
‘’Apakah baru saja aku pingsan?’’
‘’Ya’’ jawab mereka
        
Beliau  berkata lagi,’’kalian benar,ketika aku pingsan ada dua orang yang  membawaku pergi ,  keduanya nampak berperangai kasar dan jahat, mereka berkata ,’’ mari kita pergi ,kami akan menghakimimu  di hadapan Allah.”  Keduanya pun membawaku pergi sampai bertemu ddengan seorang laki laki , maka laki laki itu bertanya ,’’Kemana kalian hendak membawa orang itu?’’
       Keduanya menjawab  ,’’ kami akan menghakiminya  di hadapan Allah”
       Berkata orang itu,’’ kembalilah , karena dia termasuk orang yang  ditetapkan oleh Allah mendapatkan kebahagiaan dan ampunan , ketika mereka masih dalam perut ibu mereka dan sesungguhnya keturunannya itu akan diberi kesenangan  dengan apa yang dikehendaki oleh Allah.’’
    Setelah itu Abdurrahman bin auf hidup selama satu bulan. Kemudian wafat pada tahun 32 H dan dikubur di perkuburan baqi’

Sumber: 10 Sahabat Pemetik Janji Surga






Pahlawan Jembatan Furat


Kisah ini terjadi  sepeninggal Rasulullah S.A.W, Tepatnya  dimasa kepemimpinan Khalifah Abu bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab. Kaum muslimin meraih kemenangan gemilang atas  negeri Irak.
Tinta Emas   sejarah mencatat  nama panglima perang Khalid Bin walid dan Iyadl bin Ghunam dalam lembaran  sejarah kejayaan islam 
Sebelum melakukan penyerbuan  , terlebih dahulu panglima kaum muslimin mengirimkan  surat kepada para pemimpin kaum kafir . surat surat itu berisi ajakan untuk masuk islam atau tunduk dalam naungan islam ataukah saling berperang .’’ Perang tta masuk islam’’
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah , tentara kaum muslimin berhasil menaklukkan  Parsi dengan gagah berani . pada saat itu parsi dan Romawi adalah dua negara adidaya yang memiliki bala tentara yang sangat tangguh . Dengan ditaklukkannnya Parsi ,maka wilayah yang berada dalam naungan pemerintahan Islam semakin luas dan dakwah tauhid dapat tersebar di bumi Allah .
Setelah berhasil menalukkan Parsi, panglima Khalid Bin Walid tinggal disana selama kurang lebih Satu tahun dua bulan . beliau berhasil memimpi kaum muslimin  menguasai kota hirah   dan berddakwah disana serta membangun markas tentara Islam.  Setelah itu beliau mempersiapkan tentara muslimin  untuk melakukan tugas berikutnya, yaitu Yarmuk Dan Romawi.
Maka tak berselang lama setelah itu bergeraklah tentara muslimin untuk berperang melawan tentara Romawi di Yarmuk .
               Alhasil,terjadilah pertempuran sengit di yarmuk .di tengah terjadinya pertempuran yang berkecamuk tersebut , tersiar kabar bahwa Khalifah Abu Bakr telah wafat . kekhalifahan  kemudian digantikan oleh amirul mukminin Umar bin Khattab  . kabar wafatnya kekhalifahan Abu Bakar As-shiddiq memang menyedihkan bagi tentara  muslimin,  tetapi mereka tetap bersemangat dalam pertemupuran.  Khalifah Umar saat itu menghendaki pergantian pimpinan pasukan untuk mengkader ( membentuk generasi penerus) dalam keemimpinan pasuakan .
Waktu  Kekhalfahan Umar pun terus berlangsung. Pasukan Abu Ubaidah bersama Khalid Bin walid  mendapatkan tugas baru untuk menghancurkan Romawi di Damaskus .  sementara itu di Syam masih banyak  tersisa pasukan musuh .
Khalifah Umar  kembali  mengirim pasukan untuk menghancurkan sisa pasukan  Parsi  dibawah pimpinan Mutsannah  Bin Haritsah . maka terjadilah peperangan kembali peperangan kembali di irak . pasukan parsi saat itu dikomandai  oleh panglima perang yang bernama Rustum . Kedua pasukan pun bertemu Di sungai Furat ( sekarang Eufrat  ).
Untuk memperkuat pasukan Mutsannah Bin Haritsah Khaliifah Umar  kembali mengirim pasukan  dibawah pimpinan Abu ubaidah  . Abu Ubaidah bersikeras untuk memperbaiki jembatan furat agar dapat mengarahkan pasukannya menyeberangi sungai furat  melalui jembatan Furat.   Keputusan bulatnya  untuk menyeberangi sungai Furat  itu ternyata  menimbulkan pro kontra.  Sebagian pasukan  tidak  setuju  bila tentara muslimin harus  menyeberangi  sungai Furat untuk Menggempur musuh dan sebagian lagi setuju.   Tapi keinginan Abu ubaidah tak dapat  bisa dibendung lagi, sehingga  dari pertempuran itu berakibat fatal, dimana gugurlah para pejuang  Islam sebanyak 4000 orang, sedang di pihak musuh sebanyak 6000 orang.

Mendengar berita pasukan kaum muslimin  bercerai berai, Khalifah  Umar  mengirimkan pasukannya kembali untuk membantu pasukan mslimin disana. Maka  pertempuran yang kedua kalinya  berkobar lagi.  Kali ini Strategi  Mutsannah Bin Haritsah lebih berhati  hati karena  mengambll pelajaran  dari rekan seperjuangannya yang gugur pada peristiwa jembatan Furat  yaitu Abu Ubaidah AS Saqafy.
Seluruh  pasukan muslimin  ia kumpulkan dan nasehati agar tetap bersatudan berani  menghadapi musuh.   Mutsannah Bin Haritsah bersiap dengan penuh kesiagaan . Setelah itu pasukan  Parsi  ditantangi untuk menyeberangi  jembatan furat untuk  menghadapi kaum muslimin .
Tatkala pasukan Parsi  mulai bergerak menyeberangi Furat , dengan cepat pasukan muslimin  menyerang mereka  dan memutuskan jembatan furat itu sehingga  pasukan Parsi  banyak yang tewas dalam pertempuran tersebut.  Akhirnya pasukan Persi dibawah komando panglima perang Rustum berhasil ditaklukkan . Rustum pada pertempuran itu juga terbunuh.   Panglima Mutsannah Bin haritsah mengalami luka luka disekujur tubuhnya dan akhirnya gugur sebagai seorang Syuhada (  Orang yang mati syahid ).
Kemenangan  gemilang  kaum muslimin  itu menjadikan hampir seluruh  negeri Parsi dapat  dikuasai oleh kaum muslimin . Pasukan pimpinan Mutsannah Bin Haritsah kemudian bergabung dengan pasukan  yang dipimpin oleh Sa’ad Bin Abi waqqash di Qaddisiyah  untuk  melanjutkan pertempuran  melawan kerajaan melawan kerajaan Parsi.

 Sumber : Majalah Al Wildan


Minggu, 05 Desember 2010

Peranan Ulama dalam proses Awal Perkembangan Islam di Indonesia

        Ulama Mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses awal perkembangan islam diindonesia  .  Para    Ulama  sangat aktif menyebarkan agama islam  di berbagai wilayah  diindonesia . para ulama yang sangat berjasa menyebarkan agama islam dipulau jawa adalah  Wali sanga  atau Wali  Sembilan .Wali  adalah Sebutan bagi orang orang yang pengetahuan dan penghayatan agama islamnya sudah mencapai sangat dalam  dan sanggup untuk berjuang untuk kepentingan agama islam tersebut. Disamping  mempunyai peranan `yang sangat besar dalam penyhebaran agama islam dipulau   jawa ,  Wali sanga  juga sangat berperan sebagai penasihat raja dan pendukung raja raja islam yang Berkuasa , bahkan ada yang Menjadi raja seperti Sunan Gunung Jati.
    

Jumat, 26 November 2010

HIKMAH SEJARAH DAKWAH PERIODE MEKAH

     Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah, antara lain sebagai berikut.
1.      Menyadari bahwa melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan mendapat pertolongan Allah swt.
2.      Memahami bahwa tugas seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt. Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk  (hidayah), bahkan kepada keluarga atau orang yang sangat dicintainya.
3.      Memahami bahwa Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
4.      Memahami bahwa Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An Nahl: 125).
5.      Meneladani Nabi Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
6.      Melalui dakwah Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi mengenai agama yang diridai Allah.
7.      Melalui dakwah Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat antara kaum perempuan dan laki-laki.
8.      Islam menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas perbudakan.
9.      Melalui penghapusan perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah adalah sama.

SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MEKAH

Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.

1. Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5. Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.

REAKSI KAUM QURAISY TERHADAP DAKWAH RASULULLAH DI MEKAH

Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar  Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi  dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan Kaum Quraisy
         Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa ajaran yang disampaikan Nabi  Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan berhala mereka.
2. Intimidasi terhadap Umat Islam
         Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3. Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
         Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada pamannya,” Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4. Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
            Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw. Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat adil.

Selasa, 17 Agustus 2010

Biografi Khalid Bin Al-walId



Khalid bin al-Walid adalah seorang panglima yang diberi ilham .Beliau terkenal dengan keberaniannya .Beliau menjadi panglima pasukan berkuda kaum musyrikin dalam perang badr,Khandaq,dan Uhud.Kemudian beliau masuk Islam pada tahun 6 H.Rasulullah mengirimkannya ke Balqa’ untuk memerangi Romawi dalam sebuah pasukan yang dipimpin oleh Zaid Bin Haritsah.Zaid gugur,lalu bendera dibwa oleh Ja’far bin Abi Thalib .Ja’far juga gugur,kemudian bendera dibawa oleh Abdullah bin Rawahah . Namun Abdullah juga gugur .Maka bendera dibawah oleh Khalid Bin Al walid.
   Beliau pun memimpin pasukan muslimin dengan kemahirannya yang terkenal . Beliau sendiri berperang sebagaimana seorang pahlawan.Sampai sampai Patah ditangan beliau tujuh bilah pedang .Beliau terus menghadapi musuh.Namun kemudian beliau melihat banyaknya pasukan yang didatangkan Romawi untuk membantu tentara mereka.Beliau mengkawatirkan tentara muslimin,,sehingga beliau lebih memliih mundur melalui strategi perang yang jitu .Kemudian beliau kembali ke Madinah.Rasulullah S.A.W menamakannya Saifullah ( Pedang Allah).

Kamis, 22 Juli 2010

SElamat datang Wahai Bulan ramadhan

Selamat Datang Wahai Bulan Ramadhan
Bulan yang Penuh Ampunan dan berkah
Bulan Yang penuh dengan Kebaikan Dan Kebersamaan
Bulan yang penuh Dengan keaajaiban
Setiap hari kami berlomba
Berlomba untuk Mendapatkan Pahala
Dibulan ini juga Kita Memohon ampunan
Memohon ampunan terhadap dosa yang lulu
Hingga Hati Menjadi suci di hari Yang Fitri