1.
Moral dalam Wirausaha
Bisnis
Memasuki era perdagangan bebas
maka batas dunia semakin kabur . Hal ini
jelas membuat semua kegiatan saloing
berpacu satu sama lain untuk mendapatkan kesempatan dan keuntungan. Orang sering menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan kesempatan dan keuntungan tersebut tanpa mengindahkan adanya pihak
yang dirugikan ataupu tidak. Kondisi
seperti ini membuat para wirausahawan
bisnis akan semakin berpacu dengan
waktu serta negara negara lainnya agar terwujud suatu tatanan perekonimian yang
saling menguntungkan . inilah yang menjadi tantangan bagi wirausahawan bisnis
kita.
Moral sangat erat kaitannya dengan agama
dan budaya , artinya kaidah kaidah dari moral para wirausaha bisnis sangat dipengaruhi ajaran serta budaya yang dimiliki
oleh para wirausahawan bisnis sendiri .
Moral lahir dari orang yang memiliki dan
mengetahui ajaran agama dan budaya.
Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan
orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada
agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berwirausaha bisnis tak akan bisa
ditentukan dalam bentuk suatu peraturan
yang ditentukan oleh pihak pihak
tertentu. Moral harus tumbuh dari diri
seorang dengan pengetahahuan ajaran agama dan budaya yang dianut dan dimiliki harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
Jadi, Moral merupakan suatu yang
terpuji dan pasti memberikan dampak positif bagi kedua belah
pihak. Misalnya dalam melakukan transaksi
, jika dilakukan dengan jujur dan konsekuen, jelas kedua belah pihak
akan merasa puas dan memperoleh
kepercayaan satu sama lain , yang pada akhirnya akan terjalin kerjasama yang erat saling menguntungkan. Moral dan bisnis perlu terus ada agar terdapat dunia bisnis yang benar benar menjamin tingkat kepuasan , baik pada
konsumen maupun produsen.
2.
Etika dalam Berwirausaha Bisnis
Apabila moral merupakan sesuatu yang
mendorong orang untuk melakukan kebaikan , etika bertindak Sebagai rambu rambu
yang merupakan dalam suatu kelompok .
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang ,selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu rambu
dalam suatu kelompok masyarakat akan
dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya
kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus Selalu dipatuhi dan
dilaksanakan .Etika dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh
orang orang yang berada dalam
kelompok bisnis serta kelompok
yang terkait lainnya.
Dunia bisnis, tidak hanya menyangkut
hubungan antara pengusaha dan
pengusaha , tetapi mempunyai
kaitan secara nasional dan
internasional. Tentu dalam hal
ini, untuk mewujudkan etika dalam
berbisnis perlu pembicaraan yang
transparan antara semua pihak, baik pengusaha ,pemerintah, masyarakat, maupun
bangsa lain agar tidak satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan.
Kebutuhan tenaga dunia
bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan
sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi di muka bimi ini
. dalam menciptakan etika berwirausaha bisnis , ada beberapa hal berikut ini yang perlu di perhatikan.
a.Pengendalian
diri. Pelaku pelaku bisnis dan pihak
yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing masing untuk tidak
memperoleh apapun dari
siapapun dan dalam bentuk apapun .
b. Pengembangan Tanggung Jawab sosial
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
terombang ambing oleh pesatnya perkembangan Ilmu informasi dan teknologi.
d.
Menciptakan persaingan yang sehat .
e..
Menerapakan konsep pembangunan
berkelanjutan. Dunia Bisnis seharusnya
tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat
sekarang, tetapi perlu memikirkan
bagaimana dengan keadaan dimasa datang .
Berdasarkan hal ini, jelas wirausaha
bisnis dituntut untuk tidak
mengeksploitasi lingkungan dan
keadaan saat sekarang semaksimal mungkin
tanpa mempertimbangkan lingkungan
dan keadaan dimasa yang akan datang walaupun saat sekarang
f. Menghindari sifat 5k (
katabelece,kongkalikong, koneksi, kolusi, dan komisi)
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
i. konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
j. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
j. Perlu adanya sebagian etika wirausahawan bisnis Yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang undangan.
Sumber :
Kewirausahawan, Unhalu Press